Citrus Biosecurity (Ketahanan Hayati Jeruk) menayangkan informasi alternatif mengenai ketahanan hayati jeruk di Timor Barat, khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU). Tayangan ini diharapkan menjadi alternatif terhadap informasi yang selama ini disampaikan oleh pemerintah bahwa jeruk di kedua kabupaten tersebut, khususnya jeruk keprok soe, bebas dari penyakit berbahaya seperti CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) dan tristeza. Satu-satunya OPT yang diakui keberadaannya adalah jamur diplodia (Botrodiplodia theobromeae), penyebab penyakit diplodia basah dan diplodia kering.
Informasi alternatif ini ditayangkan untuk menjamin hak masyarakat memperoleh informasi yang dijamin oleh undang-undang. Informasi alternatif ini juga ditayangkan sesuai dengan prinsip yang diusung oleh lembaga internasional sekaliber FAO bahwa komunikasi merupakan satu di antara pilar ketahanan hayati. Dengan informasi alternatif ini diharapkan semua pihak menyadari bahwa pada era keterbukaan ini informasi tidak lagi menjadi monopoli satu pihak, tetapi dapat datang dari mana saja, lebih-lebih dari pihak yang memperoleh informasi melalui penelitian dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Informasi alternatif yang ditayangkan di sini bersumber dari penelitian mahasiswa, mulai dari mahasiswa S1, S2, dan S3. Selain itu juga ditayangkan informasi hasil penelitian yang dilakukan oleh para dosen perguruan tinggi. Informasi ditayangkan dalam bentuk tulisan populer disertai dengan tautan (link) untuk mengakses informasi dalam bentuk tulisan yang lebih teknis. Tautan juga diberikan untuk menelusuri informasi dari sumber-sumber lain sebagai bahan perbandingan.
Penayangan informasi alternatif mengenai ketahanan hayati jeruk ini dilakukan bukan untuk melawan pihak manapun. Sebagai alternatif, informasi yang disajikan di sini diharapkan justeru untuk memperkaya informasi yang selama ini telah diberikan oleh pemerintah dan pihak-pihak lainnya. Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan strategi pengelolaan ketahanan hayati jeruk yang lebih menyentuh kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain, penayangan informasi alternatif ini sama sekali bukan dimaksudkan untuk menggagalkan upaya pemerintah untuk mengembangkan jeruk sebagai tanaman unggulan, justeru sebaliknya, untuk ikut berpartisipasi mendukung dengan cara yang kritis.